Mengenal Post Processing Dalam Fotografi

Oktober 08, 2018



Dalam dunia Fotografi khususnya untuk Fotografi Digital terdapat suatu metode untuk menyempurnakan hasil jepretan foto melalui bantuan perangkat lunak dengan mengatur kembali parameter yang ada didalam foto setelah foto diambil.

Metode tersebut dinamakan editing atau post processing, secara singkat post processing mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh fotografer diluar kamera. post processing bertujuan untuk memperbaiki gambar hasil jepretan yang kurang sesuai dengan harapan atau rencana sebelum melakukan pemotretan.



Namun banyak kalangan menilai bahwa tindakan tersebut dianggap sebagai suatu kecurangan, mereka berpandangan bahwa seorang fotografer harus mengandalkan kemampuan kamera dan skill memotretnya untuk menghasilkan gambar yang baik.

pandangan mereka sebagai kalangan 'purist' tersebut mengacu pada masa lalu, masa saat masih menggunakan kamera analog. pada saatu itu foto yang dihasilkan sangat mencerminkan apa yang dilihat oleh fotografer itu sendiri karena hasil foto tersebut jujur menunjukkan keadaan yang sebenarnya.



Meski demikian pada dasarnya proses yang dilakukan saat memotret itu bukanlah sebuah proses tunggal, terdapat berbagai tahap hingga foto tersebut masuk dalam fase final. seperti halnya saat memotret menggunakan kamera analog dengan negatif filmya, hasil yang didapat berupa negatif film yang memperlihatkan gelap terang saat dikenakan cahaya. namun hasil tersebut belum bisa dijadikan sebagai foto, ada proses selanjutnya dengan melalui ''kamar gelap'' (darkroom) barulah foto tersebut dapat cetak dan dilihat. 

Apakah proses dalam kamar gelap tersebut merupakan suatu usaha editting?

Pada tahun 1886 Edward Henry Weston seorang fotografer berpengaruh asal Amerika melakukan percobaan dengan menggunakan larutan yang ia riset untuk membantu mengolah negatif film hasil jepretannya. Pria tersebut mendapatkan penghargaan Guggenheim Fellowship atas kreatifitasnya dalam bisang seni. proses tersebut serupa dengan editting dengan bantuan software



Singkatnya, sebelum era fotografi digital pun, proses editting atau post processing tetaplah digunakan meski media yang dipakai berbeda dengan yang digunakan pada masa sekarang. Penghargaan tersebut juga menunjukkan bahwa usaha editting dianggap sebagai sebuah kreatifitas daripada kecurangan.

Berarti mengedit foto bukan suatu kecurangan?

Tindakan curang dalam fotografi mengacu pada hubungan antara hasil foto dengan realita yang sebenarnya. jika hasil foto tersebut menyajikan informasi yang bertentangan dengan kondisi yang ada sehingga mengubah nuansa, maka hal tersebut bisa dikatakan sebagai tindakan curang.

 
Sebagai contoh jika anda seorang wartawan yang menggeluti bidang fotografi jurnalistik, kemudian anda melakukan cropping atau editting yang merubah nuansa, misalnya sebuah tempat kumuh menjadi terlihat tidak kumuh dan indah berarti anda telah melakukan tindakan curang dengan tidak memberikan informasi yang benar.



Berbeda jika dibidang seni, seperti foto studio. dalam foto studio anda akan dituntut untuk memenuhi kemauan pelanggan yang meminta agar dirinya terlihat lebih menarik. fotografer harus memposisikan diri dan memotret dari sudut yang bisa membuatnya tampil lebih menarik.

Namun editting pun memiliki batasan dalam fotografi, dimana foto yang di edit tersebut harus berasal dari kamera dan diedit menggunakan bantuan perangkat lunak. proses editting nya pun harus diperhatikan jika sampai menggabungkan foto lebih dari satu kedalam satu foto (ditumpuk) maka hasilnya disebut digital image.



Untuk memudahkan memahami apakah foto yang anda hasilkan adalah sebuah kecurangan, maka terdapat beberapa faktor yang menjadi acuan. yang pertama tujuan dari kegiatan fotografi, kedua genre yang ditekuni dan ketiga pengeditan seperti apa yang anda lakukan

Jika hal tersebut menjadi acuan maka ungkapan bahwa editting foto merupakan sebuah kecurangan harus kembali dibenahi dengan melihat kembali latar belakang dari pemotretannya. bagaimanapun dasar fotografi adalah menampilkan keindahan. jika semua usaha mengarah kesana maka seharusnya proses editting harus bisa diterima.

You Might Also Like

4 komentar

  1. Wah thanks for sharing, nice post.

    BalasHapus
  2. makasih infonyaa.. setuju sih menurutku juga tergantung tujuan fotografernya.dan editing disebut kecurangan atau engganya itukan sebenernya hanya perbedaan sudut pandang aja,ngga ada "pakem" atau aturan yang jelas mengenai post processing ini

    BalasHapus

Subscribe